Sabtu, 10 Maret 2012
Lembaga Pemeringkat Asing Dukung Pemerintah Naikkan Harga BBM
Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM subsidi Rp 1.500 didukung oleh lembaga pemeringkat asing Fitch Ratings. Kebijakan ini bakal positif terhadap peringkat utang luar negeri pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Senior Fitch Ratings Mark Brown dalam pernyataannya yang diterima detikFinance, Sabtu (10/3/2012).
"Jika diimplementasikan, proposal pemerintah Indonesia ke DPR untuk menaikkan harga BBM subsidi bakal positif terhadap peringkat Indonesia karena kebijakan ini akan menahan dampak negatif kenaikan harga minyak dunia terhadap anggaran pemerintah Indonesia dan fiskal makin fleksibel," tutur Brown.
Dia mengatakan, kebijakan subsidi dalam anggaran pemerintah telah memberatkan anggaran apalagi di tengah peningkatan harga minyak seperti yang terjadi saat ini.
Kenaikan harga BBM sekitar 33% (Rp 1.500 per liter) harus dilakukan karena harga minyak tinggi dan mengantisipasi makin melebarnya defisit anggaran. Meskipun defisit juga tetap naik dari 1,5% menjadi 2,2% setelah harga BBM subsidi dinaikkan.
Naiknya harga BBM ini, ujar Brown, pasti akan membuat inflasi naik dalam jangka pendek. Bank Indonesia pun telah menahan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate di level 5,75% karena rencana kenaikan harga BBM ini. Indonesia dinilai Brown telah melihat menguatnya guncangan sektor keuangan di luar negeri yang bakal membuat arus dana di dalam negeri keluar.
Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi Rp 1.500 per liter menjadi Rp 6.000 per liter pada April 2012. Selain BBM, tarif dasar listrik juga akan dinaikkan 10% secara bertahap mulai Mei 2012.
Diposting oleh RAHMIA PANGESTITA 10178 di 04.25
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar